Administrator

Admin

Terakhir diupdate:

March 25, 2025

Jumlah SKS:

3 SKS

Deskripsi Mata Kuliah

Mata Kuliah Sejarah Kesusastraan Indonesia didesain sebagai fundamental mahasiswa untuk membahas sejarah sastra Indonesia modern dari awal kemunculannya hingga perkembangan kontemporer. Mahasiswa akan mempelajari periode-periode penting dalam sejarah sastra Indonesia, mulai dari sastra pra-Indonesia, angkatan Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan ’45, Angkatan ’66, hingga perkembangan sastra mutakhir. Selain itu, mata kuliah ini juga mengkaji tokoh-tokoh, karya-karya, dan pengaruh sosial-politik yang membentuk dinamika sastra Indonesia. Pendekatan kritis dan analitis terhadap teks sastra akan ditekankan guna memahami pergeseran estetika, ideologi, dan fungsi sastra dalam masyarakat Indonesia.


  • Pokok Bahasan / Bahan Kajian
  • 1. Sastra Indonesia modern pra-revolusi 
    2. Sastra Indonesia modern di bawah rezim Orde Lama/Soekarno (1945-1965)
    3. Sastra Indonesia modern di bawah rezim Orde Baru/Soeharto (1966-1998)
    4. Sejarah Sastra Islam Indonesia modern

  • Pustaka
    1. Atikurrahman, Moh. (2019) Mencari tuhan di zaman modern: neosufisme, sastra profetik, dan Kuntowijoyo. In: Kebertuhanan dalam kebudayaan nusantara. BWCF Society, Magelang - JawaTengah, pp. 503-524. ISBN 978-602-0848-57-0 http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/448/
    2. Atikurrahman, M., Ilma, A. A., Dharma, L. A., Affanda, A. R., Ajizah, I., & Firdaus, R. (2021). Sejarah Pemberontakan dalam Tiga Bab: Modernitas, Belasting, dan Kolonialisme dalam Sitti Nurbaya. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(1). https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.1.1-22
    3. Atikurrahman, M., & Ilma, A. A. (2021). Talkin Kematian Romantik Yang Berulang: Max Havelaar, Sitti Nurbaya, dan Kolonialisme. In E. Saparudin (Ed.), Manis Tapi Tragis: Kisah Saijah-Adinda dalam Max Havelaar (pp. 176–193). Retrieved from http://repository.uinsby.ac.id/id/eprint/1742/
    4. Faruk. (2012). Novel Indonesia, Kolonialisme, dan Ideologi Emansipatoris: Yogyakarta: Penerbit Ombak
    5. Foulcher, K. (1991). Pujangga Baru: Kesusasteraan dan Nasionalisme di Indonesia 1933-1942. Jakarta: Girimukti Pasaka.
    6. Foulcher, K., & Day, T. (2008). Clearing a Space: Postcolonial Readings of Modern Indonesian Literature. Jakarta: KITLV-Jakarta.
    7. Johns, A. H. (1979). Cultural Options and the Role of Tradition: A Collection of Essays on Modern Indonesian and Malaysian Literature. Australian National University, Canberra.
    8. Mihardja, A. K. (1986). Polemik Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
    9. Salmon, C. (1985). Sastra Cina Peranakan dalam Bahasa Melayu. Jakarta: Balai Pustaka.
    10. Sastrowardoyo, S. (1983). Sastra Hindia Belanda dan Kita. Jakarta: Balai Pustaka.
    11. Setiadi, H. F. (1991). Kolonialisme dan Budaya Balai Poestaka di Hindia Belanda. Jurnal Prisma, 23–46. Retrieved from http://hilmarfarid.id/kolonialisme-dan-budaya-balai-poestaka-di-hindia-belanda/
    12. Sumardjo, J. (1999). Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977. Bandung: Alumni.
    13. Teeuw, A. (1967). Modern Indonesian literature. In Modern Indonesian literature. https://doi.org/10.1007/978-94-015-0768-4

    Salindia
    Video

    dosen-sejarah-kesusastraan-indonesia
    Moh Atikurrahman, M.A.
    198510072019031002
    Preview
    • Koordinator :
      -
    • Dosen Pengajar :1
    • Durasi :1 Semester