Administrator

Admin

Terakhir diupdate:

August 10, 2025

Jumlah SKS:

3 SKS

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah Kajian Prosa dirancang bagi mahasiswa untuk mempersiapkan keterampilan dasar seputar pemahaman dan analisis bentuk-bentuk prosa, seperti novel, cerpen, serta bentuk serita lain (filem, drama series, dsb), melalui pendekatan kritis dan teoritis. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari unsur-unsur naratif seperti tema, plot, karakter, latar, dan sudut pandang, serta memahami berbagai teori sastra yang relevan dalam telaah prosa. Dengan menggali makna di balik teks dan mengevaluasi aspek sastra yang lebih dalam, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan analitis yang kuat serta kemampuan apresiasi terhadap karya sastra prosa secara lebih mendalam. Mata kuliah ini juga memfasilitasi diskusi tentang konteks budaya, sosial, dan historis yang memengaruhi karya prosa.

  • Pokok Bahasan / Bahan Kajian
    1. Konsep- teori, kedudukan, dan ruang lingkup kajian prosa/fiksi dalam khazanah sastra Indonesia.
    2. Konsep dan teori alur cerita (plot) dalam prosa Indonesia.
    3. Konsep dan teori latar cerita (setting) dalam prosa Indonesia.
    4. Konsep dan teori karakter atau tokoh cerita (character) dalam prosa Indonesia.
    5. Konsep dan teori narasi cerita (narration) dalam prosa Indonesia.
    6. Konsep dan teori gaya bahasa (language) dalam prosa Indonesia.
    7. Konsep dan teori tema (theme) dalam prosa Indonesia.

  • Pustaka
  • [1] Atikurrahman, Moh. (2014). Prosa, Ruang, dan Kota Pascakolonial. Jurnal. POETIKA, 2(2), 137–147. https://doi.org/10.22146/poetika.v2i2.10445 

    [2] Atikurrahman, Moh. (2019) Mencari tuhan di zaman modern: neosufisme, sastra profetik, dan Kuntowijoyo. In: Kebertuhanan dalam kebudayaan nusantara. BWCF Society, Magelang - JawaTengah, pp. 503-524. ISBN 978-602-0848-57-0 http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/448/

    [3] Atikurrahman, M., Ilma, A. A., Dharma, L. A., Affanda, A. R., Ajizah, I., & Firdaus, R. (2021). Sejarah Pemberontakan dalam Tiga Bab: Modernitas, Belasting, dan Kolonialisme dalam Sitti Nurbaya. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(1). https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.1.1-22

    [4] Atikurrahman, M., & Ilma, A. A. (2021). Talkin Kematian Romantik Yang Berulang: Max Havelaar, Sitti Nurbaya, dan Kolonialisme. In E. Saparudin (Ed.), Manis Tapi Tragis: Kisah Saijah-Adinda dalam Max Havelaar (pp. 176–193). Retrieved from http://repository.uinsby.ac.id/id/eprint/1742/

    [5] Chatman, S. B. (1980). Story and Discourse: Narrative Structure in Fiction and Film. New York: Cornell University Press.

    [6] Forster, E. M. (1955). Aspects of the Novel. New York: A Harvest Book.

    [7] Hellwig, T., & Klokke, M. J. (1985). Focalization and theme; Their interaction in Orang-Orang Bloomington. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 141(4), 423–440. https://doi.org/10.1163/22134379-90003375

    [8] Iser, W. (1974). The Implied Reader: Patterns of Communication in Prose Fiction from Bunyan to Beckett. Baltimore: Johns Hopkins University Press.

    [9] Ribó, I. (2020). Prose Fiction: An Introduction to the Semiotics of Narrative Prose Fiction: An Introduction to the Semiotics of Narrative. Retrieved from https://books.openedition.org/obp/12094

    [10] Stanton, R. (2015). Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    [11] Todorov, T. (1985). Tata Sastra. Jakarta: Djambatan.


    Salindia
    Media Pembelajaran

    dosen-kajian-prosa
    Moh Atikurrahman, M.A.
    198510072019031002
    Preview
    • Koordinator :
      -
    • Dosen Pengajar :1
    • Durasi :1 Semester