Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip dasar berpikir kritis sebagai keterampilan intelektual yang esensial dalam analisis, evaluasi, dan penyusunan argumen. Mahasiswa diajak mengembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis, reflektif, dan objektif dalam menghadapi berbagai persoalan, baik dalam konteks akademik maupun kehidupan sehari-hari. Materi mencakup identifikasi argumen, pengenalan bias dan sesat pikir (fallacies), serta teknik penalaran yang valid.
Pengantar Berpikir Kritis
Definisi dan urgensi berpikir kritis
Ciri-ciri dan manfaat berpikir kritis
Struktur dan Unsur dalam Berpikir
Pernyataan, premis, dan kesimpulan
Inferensi dan penalaran logis
Jenis-Jenis Penalaran
Penalaran deduktif
Penalaran induktif
Penalaran analogis
Identifikasi dan Evaluasi Argumen
Membedakan argumen dari non-argumen
Menilai validitas dan kekuatan argumen
Logika Formal dan Informal
Silogisme dan bentuk-bentuk logika dasar
Logika simbolik sederhana
Kesesatan Berpikir (Logical Fallacies)
Jenis-jenis sesat pikir: ad hominem, straw man, slippery slope, dsb
Cara menghindari dan mengkritisi sesat pikir
Bahasa, Makna, dan Ambiguitas
Peran bahasa dalam berpikir kritis
Ambiguitas, eufemisme, dan manipulasi bahasa
Bias Kognitif dan Hambatan Berpikir Kritis
Jenis-jenis bias kognitif
Faktor psikologis, sosial, dan budaya
Berpikir Kritis dalam Konteks Sosial dan Media
Analisis informasi di media massa dan media sosial
Deteksi hoaks dan propaganda
Aplikasi Berpikir Kritis dalam Pengambilan Keputusan
Strategi problem solving
Pengambilan keputusan berbasis data dan analisis
Berpikir Reflektif dan Etika dalam Berpikir
Refleksi diri dan kesadaran epistemologis
Etika dalam berpikir dan berdiskusi
B. Referensi Pendukung (Bahasa Indonesia)
Tanjung, Faisal Santiago. (2020). Berpikir Kritis dalam Dunia Akademik. Jakarta: Prenadamedia Group.
Kusnandar, V. (2018). Berpikir Kritis: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
C. Referensi Tambahan (Untuk Konteks Filsafat & Logika Dasar)
Copi, Irving M., Cohen, Carl & McMahon, Kenneth. (2016). Introduction to Logic (14th Edition). Pearson.
Sumaryono, E. (1999). Filsafat Pendidikan Kritis. Yogyakarta: Kanisius.
Video pembelajaran dari YouTube atau platform MOOC seperti Coursera, edX, FutureLearn Film/klip pendek untuk analisis argumen atau bias (contoh: adegan debat politik, iklan, berita TV) Presentasi PowerPoint/Canva/Prezi sebagai alat bantu dosen dalam menjelaskan konsep 2. Media Digital dan Interaktif Learning Management System (LMS): Google Classroom, Moodle, atau Microsoft Teams Padlet / Mentimeter / Slido: Untuk diskusi interaktif dan polling pendapat Kahoot / Quizizz / Socrative: Untuk kuis interaktif tentang fallacies, argumen, dll. 3. Media Cetak & Bahan Tulis Buku teks dan artikel ilmiah Lembar kerja (worksheet) untuk latihan identifikasi argumen dan analisis teks Infografis tentang jenis-jenis sesat pikir, struktur argumen, dll. 4. Media Pembelajaran Berbasis Aktivitas Debat kelas (formal/informal) Studi kasus (case study): Analisis isu sosial, politik, media dengan pendekatan kritis Roleplay: Misalnya simulasi sidang atau diskusi publik Jurnal reflektif: Mahasiswa menulis pengalaman berpikir kritis mereka dalam keseharian1. Media Visual dan Audiovisual
Misal: Video Richard Paul tentang Elements of Thought
Untuk upload materi, diskusi, kuis, tugas mingguan