Mata kuliah ini membahas konsep, urgensi, dan metode penyelesaian hadis-hadis mukhtalif (hadis yang tampak bertentangan). Materi mencakup definisi hadis mukhtalif, faktor kemunculannya, serta perbedaannya dengan hadis musykil. Kajian juga meliputi sumbangsih tokoh-tokoh penting seperti Al-Shafi’i, Ahmad bin Hanbal, Al-Tahawi, Ibnu Qutaybah, dan ulama Kutubussittah dalam pengembangan ilmu ini.
Mahasiswa akan mempelajari metode penyelesaian hadis mukhtalif, seperti Nasakh (pembatalan), al-Jam’u (harmonisasi), dan Tarjih (penguatan). Selain itu, mata kuliah ini mengkaji contoh-contoh kasus hadis mukhtalif, seperti persoalan sihir Nabi, larangan mengutamakan Nabi Muhammad atas Nabi lainnya, status anak kecil yang meninggal, serta hukum mandi junub dan puasa.
Tujuan mata kuliah ini adalah membekali mahasiswa dengan kemampuan analitis untuk memahami dan menyelesaikan kontradiksi dalam hadis, serta menghargai peran ulama klasik dalam pengembangan ilmu hadis.
Definisi hadis mukhtalif faktor yang melatarbelakangi kemunculan hadis mukhtalif Urgensi hadis mukhtalif perbedaan antara mukhtalif dan musykil Tokoh dalam Ilmu Mukhtalif al hadith dan karangannya Sumbangsih Al Shafi’I sebagai tokoh pertama dalam Ilmu Mukhtalif Hadis Sumbangsih Ulama Kutbussittah dalam dalam Ilmu Mukhtalif Hadis Pengertian Nasakh, syarat dan contohnya Metode Nasakh dalam penyelesaian hadis mukhtalif, macam-macam nasakh dalam hadis dan contohnya. Pengertian al Jam’u, syarat dan contohnya Metode Harmonisasi (al Jam’u), macam dan bentuk al jam’u beserta contohnya Pengertian Tarjih, syarat dan contohnya Metode Tarjih, Kriteria tarjih dalam hadis dan contohnya Hadis Mukhtalif mengenai tersihirnya Nabi (Al-Fawzan, 1:135) Hadis Mukhtalif mengenai larangan mengutamakan Nabi Muhammad atas Nabi lainnya (Ibnu Qutaybah, 1:182) Hadis Mukhtalif mengenai anak kecil yang meninggal dijamin surga (Al-Fawzan, 1:129) Hadis Mukhtalif mengenai kewajiban mandi junub setelah jima’ (Al Shafi’I, 55) Hadis Mukhtalif mengenai mimpi basah membatalkan puasa (Al Shafi’I, 116) Hadis Mukhtalif mengenai puasa hari ashura’ (Al Shafi’I, 61)
Dr. Nafiz Husain Hammad, Mukhtalif al hadith baina al fuqaha’ wa al muhaddithin, Mesir : Matabi’ Al Wafa’, 1993 Muhammad bin Idris al Shafi’I, Ikhtilaf al hadith, Beirut : Dar al Fikr, 1996 Dr. Abdullah bin Fawzan, Mukhtalif al hadith inda al Imam Ahmad, Riyad: Maktabah Dar al Minhaj, 1428 Umar bin Ahmad bin Uthman Ibnu Shahin al Baghdadi, Kitabu Nasikh al hadith wa mansukhihi, ta’liq Dr. Karimah binti Ali, Beirut : Dar al kutub al ilmiyah, 1999
5. Abdullah bin Muslim bin Qutaybah Al Dinawari al Marwazi, Ta’wil mukhtalaf al hadith, t.t : Al Maktab al Islami, 1999
6. Atho'illah Umar, Konsep Hadis Mukhtalif di Kalangan Ahli Fikih dan Ahli Hadis, https://doi.org/10.15642/mutawatir.2012.2.2.274-293
1. Laptop
2. Aplikasi Maktabah Shamela
3. Android TV
4. White board